Wednesday, April 10, 2013

Secarik Puisi Dalam Kekaguman.


seperti biasa pada hari minggu gue pergi ke gereja, tapi di minggu itu ada yang berbeda. bukan karena gue kali ini pergi ke gereja seorang diri tapi yang menjadi terasa spesial adalah ketika gue melihat seorang choir yang berdiri di depan, hmmm... jaraknya tidak terlalu jauh dari gue, yang jelas saat itu gue dapat melihatnya dan senyumannya itu membekas dalam benak gue.

setelah gereja, gue kembali membayangkan wajahnya dan senyumnya, dengan keahlian yang gue miliki untuk menjadi seorang pencari data ibaratnya intelijen. gue memulai pengkepoan dari twitter, iyes, ini adalah salah satu media sosial yang paling mudah untuk mencari data dari orang yang kita menjadi target inceran kita. tapi masalahnya ada beberapa hal yang membuat data itu menjadi mentah atau tidak berguna, yaitu;


1. Orang tersebut tidak memakai twitter, tapi hari gini twitter? atau malah orang tersebut punya namun masalahnya muncul lagi yaitu updatean yang terakhir berbulan-bulan yang lalu atau ya bisa sampai hitungan tahun.
2. engga tahu namanya. fuck man, ini dia masalah yang paling sulit ketika mencari orang yang kita pun engga tahu namanya, cuma tahu muka dan kalau twitternya pakai avatar wajahnya yang jelas itu bersyukur banget, lah kalau engga? sia-sia cooy!
3. engga tahu harus memulai pencarian darimana, permasalahan ini sulit, apalagi kalau kita engga punya koneksi ke dalam yang membuat pencariannya jadi agak terbuka.

gue beruntung, malah beruntung banget. gue ketika kepoin salah satu akun twitter teman gue, lihat-lihat yang mana yang kece dan mem-follow-nya, ternyata yang gue kepoin itu engga beberapa lama malah ketemu langsung, dan orang itu adalah yang dalam cerita ini.

terus dimana sisi beruntungnya? iya gue ternyata udah ada koneksi meskipun gue awalnya engga tahu siapa dia tapi berkat ilmu keintelijenan yang gue miliki akhirnya gue berhasil menyusup untuk menemukan sumber informan yang terpercaya, dan yes gue beberapa data penting. gue kaget ketika yang gue lihat dan cari itu ternyata orang yang sudah gue temukan pada awalnya.

apakah ini sebuah konspirasi?

entahlah, gue cukup bahagia. lalu masalah itu kembali muncul, gue bingung dengan bagaimana cara untuk berkenalan sama dirinya. haaah... itu membuat gue frustasi... cuma dapat menyapanya setiap hari dan kalaupun beruntung dibalas dengan emot.

mungkin gue terlalu lemah dengan ketidakberaniaan gue. dan lewat puisi ini semoga dia dapat mengetahuinya dan mungkin saja semua dapat terjadi....


secarik puisi tanpa judul.

aku memang tidak mengenal dirimu...
tapi pertemuan pertama itu membuat semuanya berbeda...
mungkin, untuk dirimu itu biasa saja...
atau, malah kamu tidak menyadarinya...
tapi untukku itu berbeda dari kamu bayangkan...
saat kamu tersenyum...
saat kamu menatap resah ke sekelilingmu...
saat bibirmu berkomat-kamit...

ah... aku kembali membayangkan lagi waktu itu...
dapatkah waktu itu kembali lagi?
atau dapatkah aku berkenalan denganmu?
mungkin aku hanya akan menjadi pemuja rahasiamu,
selamanya? atau hanya sementara?
ah... bidadari kamu membuatku bingung...

mungkin kamu sudah memiliki kisah cinta dengan orang lain,
atau malah kamu sedang menunggu seseorang?
biarlah, mungkin cinta itu salah...
salah waktu kapan dia datang...
salah kepada dia memilih untuk dicintai..

cinta itu memang tidak selalu memiliki...
cinta itu membuat kita merasa bahagia yang padahal sebenarnya kita tidak bahagia...
cinta...
terlalu ringkih untuk mengucapkan cinta dalam hal ini...
aku hanya kagum...
dan ku akui bila...
aku terpesona pada pandangan pertama...





gue percaya bila cinta itu akan datang pada waktu yang tepat ... kali ini gue menenangkan diri gue dan yakin bila suatu saat nanti cinta itu akan datang. semoga.

No comments:

Post a Comment