A Superstar

tulisan pertama yang gue janjikan untuk projek buat project pop. selamat menikmati!

**

       

            “Itu Ilia kan ya Yo?” tanya seorang teman gue ketika melihat Ilia tampil di sebuah stasiun televisi.

            “Iya, keren dia sekarang sudah terkenal.” Jawab gue tanpa ada antusias sedikit pun.

            “Gimana kelanjutan kisah lo dengan Ilia Yo?”

            “Hahahah... gatau gue, juga gue sama dia sudah engga pernah komunikasi lagi kok.” Jawab gue sambil ketawa-ketawa.

SD bagian kedua

memang tidak selalu hidup menjadi junior, pasti akan merasakan yang namanya menjadi senior. dulu jaman SD mah engga ada hal kaya ginian, dulu itu semua sama aja menurut gue. tapi kejadian itu berubah saat gue kelas 5 disana gue merasa yang namanya senioritas itu bagaimana...

doa itu terjawab!!!

yes, hampir sebulan dari gue membaca sebuah lowongan untuk menulis di sebuah web tentang sepakbola. di sana ada cuma ada slot untuk 6 orang penulis. gue tau, ini adalah harapan yang abu-abu. karena, pasti banyak penulis yang lebih baik dan berpengalaman dari gue yang juga mengincar slot itu.

Lima Pemuda Hilang di TMII

untuk saat ini, gue mau bercerita dengan kejadian yang terjadi beberapa waktu yang lalu. di mulai dengan empat orang pria yang nongkrong di mcd. oke, kami adalah kumpulan lelaki yang untungnya masih normal. nongkrong menghabiskan malam di mcd ini sebenarnya biasa aja, namun yang menjadi agak berbeda karena pembahasan mengenai rencana dadakan untuk pergi ke TMII. kalau di runut, ini adalah inisiatif bocah bandung yang tak laku-laku disana karena cintanya selalu mentok di bogor.

awalnya, rencana ini dia tunjukan untuk membuat program kerja sebuah ekskul di SMA kami dulu, tapi saat dipikirkan kayanya asik juga untuk jalan-jalan di tengah liburan ini. oke, akhirnya fix hari kamis kami akan berangkat ke TMII, dengan tambahan salah satu anak dokter yang sedang belajar untuk menjadi dokter. orang yang paling sibuk dan orang yang dirindukan saat itu.

semasa SD 1

setiap awal pasti akan ada akhir, dan di akhiri dengan perpisahan.

setiap orang akan mengalami namanya proses perpindahan, di tahap ini gue mengalami yang namanya perpindahan. dari TK menuju kehidupan baru yaitu SD.

kehidupan itu berubah menjadi dua warna putih dan merah. akhirnya gue di terima di sekolah favorit saat jaman gue, yaitu SDN 04 Pondok Kopi Pagi. sekolah yang selalu menjadi tujuan utama para orangtua yang tinggal di bekasi, tepatnya sih di sekitaran bintara.

sebenarnya ada dua sekolah dasar disana, namun entah kenapa sekolah ini menjadi favorit.

***