Thursday, March 21, 2013

sebuah waktu untuk berlibur

kepadatan jadwal dan kejar-kejaran dengan deadline itu adalah suatu hal yang menguras banyak tenaga dan perasaan. dimana setiap harinya, harus terus bermain dengan kata-kata yang harus diproduksi tiap harinya, dan tanpa mengeyampingkan kegiatan di dalam kehidupan nyata. berarti waktu-waktu bebas untuk dapat istirahat semakin berkurang.

ngeluh? sebenarnya sih untuk melakukan hal itu bisa aja, tapi masih banyak alasan untuk terus berjuang dan mendapatkan apa yang terbaik, bahkan salah satu alasan terkuat kenapa kita harus melakukan itu dapat menjadi pacuan kita untuk terus mengerjakannya dengan baik tanpa harus sedikit pun mengeluh. mengeluh itu, hanya bikin makin capek dan tentunya tenaga yang dikeluarkan pasti makin banyak. mending energi yang tadinya dikeluarin buat ngeluh tuh, dipakai untuk terus berkarya.



banyak orang yang bilang kalau waktu gue itu bebas banget, tapi sebenernya sih yang gue rasakan malah beda. dimana gue setiap malam harus jadi juru ketik sampai subuh untuk mencari sesuap nasi, berperang melawan kemalasan, dan memutar otak untuk terus mencari kata-kata yang tepat untuk setiap penulisan.

jadi penulis itu bukannya gampang ya? sht! gampang? sebenarnya sih, ah sudahlah, untuk gue menulis itu adalah kehidupan, jadi? penulis itu sama dengan kehidupan yang orang jalanin, ada yang mulus, ada juga yang bergelombang. cuma yang harus dilakukan sama semua orang itu sama yaitu, terus berjuang untuk meraih cita-citanya. jangan pernah takut akan namanya gagal, malah kalau kita belum nyoba kita engga bakalan tahu hasilnya gimana.

terkadang impian itu jauh, seberapa besar usaha kita untuk terus berlari mendapatkannya, tapi kita tetap merasakan terlalu jauh untuk mendapatkannya. kalau misalnya sudah terlalu letih untuk mengejar impian itu ada saatnya untuk kita beristirahat dan menikmati yang namanya liburan. setelah itu, kembali pada kehidupan nyata dan terus berjuang hingga garis akhirnya.


gue pernah ngobrol sama ka octa, dan dia bilang ke gue, ketika menulis sudah menjadi sebuah kewajiban, terkadang kita akan merindukan yang namanya menulis dengan mood dan feel dengan ditambah menulis dengan kesenangan. salah satu caranya ketika sudah sumpek yaitu liburan tapi kalau engga bisa liburan dengan secara arti yang harafiah, liburan yang tak jauh-jauh dari tulisan juga bisa. yaitu, liburan nulis blog yang bebas tanpa harus ada aturan yang mengikat dalam tulisannya. hal itu bisa jadi terapi buat sendiri, bahkan ketika engga ada orang yang nyemangatin, hal ini bisa menjadi liburan yang paling ampuh.

terkadang, ketika kita sudah menulis, tidak banyak yang membacanya, tapi jangan langsung nyerah, malah terus berjuang untuk menghasilkan karya yang lebih bagus lagi. jadikan itu sebagai pacuan untuk menghasilkan yang terbaik dari yang terbaik. kalau misalnya kita udah nulis dan di publish, percaya aja kalau ada yang baca, meski sedikit tapi tetap bersyukur aja. malah pengalaman gue secara pribadi, tulisan gue jarang ada yang baca dan masuk ke blog gue aja sepi kalau misalnya gue tetap menulis semau gue di wordpress. tapi, ketika gue nulis tentang sepakbola pun, yang baca cuma orang-orang itu dan naiknya pas baru gue posting. malah gue merasa nyesek, ketika gue menulis di posterous dan masukin ke kaskus tapi yang baca sedikit banget, tapi gue lebih memilih untuk tidak menyerah gitu aja, gue pengen banyak orang yang baca karya gue dan oleh karena itu gue terus nulis di posterous. di kaskus? sejujurnya gue udah jarang untuk ngaskus lagi gan.

ketika gue dihadapakan pada suatu kenyataan untuk menghasilkan yang terbaik dan terus meningkatkan kualitas artikel tentang sepakbola gue, dan itu bukan cuma seminggu sekali tapi seminggu itu dua kali. lalu gue harus ngejar target untuk bisa menyelesaikan novel gue, belum lagi update posterous gue. gimana gue harus selalu setia dengan segelas kopi yang menemani gue untuk menyelesaikan setiap tulisan gue setiap harinya dengan hasil yang terbaik.

nulis itu bukan hal yang mudah, memang setiap orang bisa menulis tapi untuk menjadi penulis itu butuh yang namanya konsitensi dan disiplin yang tinggi. banyak yang nulis itu semau hatinya kapan saja, tapi penulis? mereka terus berupaya meningkatkan kualitas tulisan mereka dan tentunya nulis dengan passion mereka.

gue ngambil kata-kata dari Gunther saat dia menghubungi gue, "banyak orang yang bisa nulis bagus, tapi engga banyak orang yang bisa konsisten nulis dengan hasil yang bagus setiap minggunya."

memutar dalam otak dan terus berupaya menghasilkan tiap minggunya dengan bagus, meski itu susah dan benar-benar nguras banyak hal. tapi, jangan nyerah, terus berjuang.

"Robin Hood - "Rise and rise again until lambs become lions"

hahaha... mungkin sekian dulu untuk kali ini, meski banyak kesalahan dalam setiap penulisannya. tapi saya kurang peduli dengan hal itu untuk tulisan saya disini, karena saya disini untuk berlibur bukan untuk bekerja.

terima kasih untuk perhatiannya.

No comments:

Post a Comment