Saturday, March 23, 2013

kisah cinta dalam kesendirian



Cinta... cinta itu tidak selamanya memiliki...
Cinta... cinta itu selalu memberikan warna...
Cinta... cinta itu memberikan bahagia dan galau...
Cinta... cinta terkadang hanya sampai dibibir tanpa berani untuk diucapkan...



ah, gue sebenarnya kurang mengerti soal cinta, hubungan percintaan gue pun selalu tidak terlalu baik dan malah sekarang selalu kandas di dalam diri sendiri. iya, di dalam sendiri tanpa seorang pun yang tahu, kalau pun ada yang tahu pun gue engga berani untuk mengucapkan hal tersebut kepada seseorang tersebut.



yes, sejak mendapatkan status kejombloan, saya pun tidak hanya tinggal diam tapi saya tetap berusaha untuk mencari seseorang yang dapat mengisi relung hati saya, namun pada kenyataannya tetaplah tertahan lagi dan lagi. gue, gue, masih normal! tapi hal yang selalu membuat gue bingung adalah gue seperti lemah syahwat ketika bersama dengan seseorang yang gue suka. hanya menikmati senyumannya setiap kali bertemu, hanya memendam rasa cinta, lalu membiarkan cinta itu pergi bersama dengan orang lain.

gue pun merasakan cinta yang absurd dan terkadang malah berakhir di zona friendship atau hanya jadi kakak adek. entahlah, entah...  akibat tulisan ini, gue mulai mencoba mengorek luka lama yang sebenarnya paling malas gue ingat dan ceritakan, tapi karena ini adalah blog dimana yang gue tidak mempedulikan segala aturan dan disini tempat gue berlibur sekaligus menulis dengan sedikit gaya bahasa yang terlihat curhat.

gue akan menceritakannya... baiklah...

satu... dua... tiga...

di mulai dari tahap melepaskan seragam putih abu dan status kewarganegaraan siswa menjadi mahasiswa. dan di tahap ini gue akan menceritakan sebuah edisi tentang perkenalan dengan seorang senior yang bernama RL. sebenarnya sih gue cukup beruntung dapat berkenalan dengan perempuan lugu yang satu ini yang selalu menjadi bahan cengan gue, dan RL ini pun menjadi bahan cengan gue terhadap teman gue yang ternyata telah memendam rasa cintanya sejak lama kepada RL ini tapi dia tidak berani untuk mengungkapkannya dan selalu terdahului oleh orang lain. gue pun berguru mengenai menjadi seorang secret admirer kepada pria tambun satu ini yang mempunyai kesukaan berbagai atribut militer.

lalu gue berkenalan dengan EP. astaga... karena saat itu saya masih junior dan yang seangkatan tidak ada yang menarik hati saya jadinya ya begitu. tapi, beruntungnya gue bukanlah orang yang terlalu suka untuk berhubungan kepada perempuan yang lebih tua dan kalau pun harus berhubungan dengan perempuan yang lebih tua paling banter gue akan menganggap dia sebagai kakak yang bisa menjadi tempat curhat dan inspirasi gue. kalau bercanda dengan perempuan yang lebih tua itu lebih asik dan lebih puas sih sebenarnya, ya asal kalau udah dekat.

setelah itu semua, gue berkenalan dengan seorang yang masih berseragam dan gue dekat dengan dia. dan ini adalah hal yang aburd, entahlah gimana ceritanya, gue pun kalau mengingat kejadian itu gue bingung kenapa hal tersebut bisa terjadi. macam-macam hal terjadi pada saat itu, tapi beruntungnya tidak sampai jadian karena hal yang absurd pula.

sebenarnya sih, gue dari dulu dekat dengan perempuan tapi karena gue terkena dengan status sedang memiliki hubungan jadi lebih memilih untuk menjaga kedekatan itu sebatas pertemanan yang takkan pernah lebih daripada itu. meski akhirnya pada suatu ketika saya terjebak dalam sebuah perasaan yang mengakibatkan retaknya hubungan gue lalu keretakkan itu semakin membesar membuatnya menjadi rapuh lalu hancur.

perkenalan dengan perempuan membuat gue merasakan yang namanya jatuh cinta (lagi), tapi kali ini semakin absurd dan benar-benar tidak jelas, yang gue sendiri bingung kenapa itu bisa terjadi.

di mulai dari gue jatuh cinta dengan seseorang yang bernama AG, saking demennya gue membuatkan novel dengan namanya. Oh God Hell!! tapi yang konyolnya adalah gue dan dia pun bertemu hanya dalam hitungan jari, lalu gue jarang untuk berkomunikasi dengan dia. kalau jaman di awal gue kenal dia karena pertemuan pada satu ibadah yang setelah itu langsung gue cari namanya di Facebook, add lalu kenalan, terus obrolan masih sering, entah mengobrol apa gue lupa. sejak obrolan yang mulai meningkat dan akhirnya obrolan melalui FB itu terhenti. kembali lagi di mulai dari masa keberadaan gue mengenal yang namanya twitter.

oke, berkat gue mengunduh keseluruhan isi twitter sehingga akhirnya gue dapat kembali tenggelam dalam masa ke-alay-an gue di masa dulu dan ternyata dari semua yang ke-alay-an itu terselip seberapa seringnya gue mention-mentionan sama dia, tapi yasudahlah ya akhirnya juga sama berakhir dengan biasa saja.

sebenarnya gue pun bingung kenapa gue bisa demen sama dia, tapi di satu sisi lagi, gue merasa kalau gue enggak bakalan bisa untuk ngedapatin dia dengan alasan yang lebih banyak daripada alasan gue untuk demen sama dia. aneh tapi nyata! malah hal yang semakin gue bingung adalah, ketika acara pernikahan abang gue dan gue menikmati pertemuan singkat dengan dia, bahkan ketika bersalaman dengan dia. Oh itu rasanya seperti sedang melompat dari ketinggian ke kolam cokelat lalu dikejar sama Willy Wonka yang memiliki pabrik cokelat ajaib. Tuhan itu luar biasa!

oke, obrolan gue dengan dia memang singkat bahkan hanya seadanya, atau itupun karena dia nanya malah maju ke depan atau engga untuk bersalaman dengan abang gue, selebihnya? engga ada.

ternyata cinta dalam kesendirian itu benar-benar menemukan ke-absurd-annya yang semakin nyata dan semakin tidak membuat orang-orang bingung.

pertemuan dua kali dalam dua minggu berturut-turut dengan guru sekolah minggu, membuat gue terinspirasi untuk menuliskan kisah cinta seseorang yang ada di legioen.posterous.com , kalau ditanya siapa yang pertama kali menginspirasinya, akan gue jawab kakak sekolah minggu yang berkacamata merah yang akhirnya gue mengetahui namanya adalah CRT. tapi ternyata kakak CRT itu sudah memiliki lelaki idamannya yang memaksa gue untuk mundur dan malas untuk berkenalan dengan dirinya secara jantan.
tidak jauh dari kakak sekolah minggu, seorang gadis yang menurut gue lucu dan imut berdiri di depan gue ketika dia menjadi choir di kebaktian, gue kadang menikmati caranya dia tersenyum, caranya menatap orang lain, ah caranya itu membuat gue meleleh seperti cokelat batang yang dijemur di terik matahari. gadis itu bernama CY, namun sekali lagi dan lagi gue tidak berani untuk berkenalan dengan dirinya, bahkan gue hanya berani untuk mengetikan namanya untuk dimention lalu kata-kata yang mengajak kenalan, lalu gue kembali menghapus isi twitt itu sebelum gue mengicaukannya di twitter.

***
terkadang menjadi seseorang yang mencintai dalam kesendirian itu, merasakan bila cinta itu memang tidak selalu memiliki karena tidak punya keberanian untuk mengapainya. cinta itu bagaikan asap rokok yang terkadang kita dengan jelas melihatnya, namun hanya sebentar lalu menghilang entah kemana.

orang-orang yang memendam rasa cintanya bukan berarti mereka pengecut atau pecundang, bahkan penakut. tapi mereka adalah orang yang berani untuk memendam rasa cintanya dan menikmati segala resiko yang ia terima. bahagia ketika melihat orang yang dia sukai itu tersenyum, namun sakit bila melihat orang yang ia sukai pergi bersama dengan cintanya.

apakah aku dapat membuatmu tersenyum? dan senyummu yang indah itu adalah alasan untukku jatuh cinta kepadamu dan memendamnya sendirian di tengah ketakutanku bila kehilangan senyummu. untuk kasus gue yang jarang bertemu bahkan saling kenal pun tidak, hanya menikmatinya lewat linimasa twitternya. sudah menjadi barang wajib buat gue untuk kepo terhadap akun twitternya. kepo, malah membuat gue semakin penasaran dengan siapa dia mentionan, atau hanya peduli terhadapnya meski rasa peduli itu tidak pernah tersalurkan dalam bentuk ucapan. ah cinta itu memang abstrak.

kita tidak pernah kapan dia datang, kita tidak pernah tahu kapan dia pergi. yang kita tahu tiba-tiba cinta itu datang tanpa permisi dan tanpa alasan yang jelas. dan yang gue tahu, mencintai itu terkadang indah ketika hanya sebatas bibir tanpa keluar dalam ucapan. rasanya ada sebuah kenikmatan tersendiri, ada sebuah hal yang membuat kita menagih dalam rasa cinta itu.

seandainya... iya, andaikan... gue dapat berkenalan dengan kakak sekolah minggu CY itu, alangkah indahnya hidup gue. bukan cuma berkenalan, namun menjadi seseorang yang menjadi alasannya untuk tersenyum dan semangat dalam setiap harinya.

CM dan AG, mereka adalah orang yang pernah memberikan gue inspirasi ketika menulis dan gue pun memendam rasa cinta terhadap mereka dulu, tapi dengan AG entahlah saya pun masih bingung dengan kejelasannya dalam hidup saya tentang perasaan terhadapnya.


ah cinta itu memang absurd dan abstrak.
cinta itu selalu memberikan kebahagiaan.
cinta itu selalu memberikan kegalauan.

ah... aku selalu terbayang dengan avatarmu setiap kaliku menulis...
dapatkah kita untuk berkenalan di suatu hari nanti?
atau dapatkah aku menjadi seseorang dalam hidupmu?
atau aku hanya terus memuja  dan mencintaimu dalam kesendirianku?
entahlah...
seandainya...
kamu dapat memahami dan aku tidak bertahan dalam ketakutanku...
suatu saat lagi kita akan bertemu.
aku akan menuliskan sebuah cerita tentang dirimu...
biarkanlah kamu selalu menjadi inspirasiku dalam menulis...
biarkanlah aku mendoakanmu setiap harinya...
dan biarlah aku menjadi pemuja rahasiamu...




No comments:

Post a Comment