Cinta itu random.
Gatau kapan di datang dan kepada siapa
menjatuhkan pilihannya, tahu-tahunya dalam waktu yang tidak pernah kita duga
kita sudah dipeluk oleh cinta itu. Ia datang tiba-tiba, lalu bila tidak
menyadari kehadirannya ia akan hilang dalam seketika. Terkadang, kita dapat
jatuh cinta terhadap orang yang tidak kita inginkan cinta berlabuh kepadanya
dan terkadang pula kita jatuh cinta terhadap sahabat sendiri.
Tidak ada yang perlu dimengerti akan arti
cinta. Tidak ada yang perlu diberikan alasan mengapa dapat jatuh cinta. Ketika terjadi
hati langsung bergetar dengan rasa penasaran dan ingin bersamanya. Tidak selamanya
cinta dilapisi dengan kata nyaman dan tidak selamanya cinta dihadirkan dengan
segala keutuhannya yang membuatnya menjadi sempurna.
Di dalam kekosongan, tiba-tiba cinta
dapat hadir. Di dalam keramaian, tiba-tiba cinta dapat hadir. Di antara rentang
waktu dan jarak, cinta pun dapat hadir. Bila kata orang banyak, cinta itu
seperti pipis di kolam renang, kita tidak bisa melihatnya tetapi bisa merasakan
kehangatannya. Cinta itu seperti udara, kita tidak bisa melihat bagaimana
bentuk udara, tetapi kita memerlukannya dalam hidup, tanpa cinta kita akan
mati.
Merasakan jatuh cinta merupakan suatu hal
anugerah terindah dalam hidup ini. Keindahan yang terasa ketika melihat
senyumannya, melihat tatapannya, atau mendengar setiap kata yang terucap dari
mulutnya, tingkah manjanya yang selalu dapat dirindukan, ngeselinnya ketika
sedang masuk dalam waktu bulanannya, dan banyak hal yang hadir dalam cinta
tersebut.
Tidak selalu cinta itu akan terucap dan
berbalas.
Ada orang-orang yang memilih untuk
menjaga cintanya dalam diam. Ada orang yang merasa sudah berjalan jauh saat
usaha pendekatannya tetapi hanya berakhir jalan di tempat. Ada orang yang
berani mengucapkan cintanya tidak peduli dengan apakah cintanya akan berbalas
atau tidak. Ada orang yang berusaha untuk menampik rasa cinta yang perlahan
hadir di dalam dirinya.
Jalan di tempat. Seperti dalam baris
berbaris. Seperti marmut yang berada di atas roda, terus berlari merasa sudah
jauh tetapi hanya berada di tempat sama dan dia tidak tahu kapan untuk
berhenti.
Entah, apakah ini perasaan suka atau
bukan? Ketika tiba-tiba di dalam otak memikirkan seseorang yang sama padahal
sebelumnya tak pernah dipikirkan, orang tersebut selalu hadir saat kita
merasakan sepi, senyumannya tergambar jelas dalam benak atau ketika melihat
fotonya malah dapat merasakan suatu kebahagiaan tersendiri. Padahal, orang
tersebut bukanlah siapa-siapa untuk kita, kenal hanya sekedar kenal dan ketemu
dengan orangnya tersebut pun sangat jarang. Apakah ini kangen atau penasaran? Atau
buruknya ini memang jatuh cinta?
Kampretnya, ketika kita jatuh cinta
terhadap orang lain dan tiba-tiba bayangan orang tersebut hadir dalam bayangan
kita. Orang tersebut seperti sedang menghantui kita dalam bayangannya, dia sama
seperti cinta yang tiba-tiba datang tanpa disadari kehadirannya dan membebani
pikiran kita.
Ah, rasanya ini seperti sedang berhalusinasi
mengenai jatuh cinta yang jalan di tempat. Membuat segala alasan untuk menolak
tidak jatuh cinta padahal dalam perasaan sudah jatuh cinta, ketika logika mencoba
menolak perasaan.
Mungkin, aku telah jatuh cinta terhadap
dia. tetapi, aku rasa aku hanya berjalan di tempat dan tidak tahu kapan untuk
berhenti. Berlari untuk mencoba menjauh dari bayangannya, tetapi pada suatu
titik akan kembali berhenti untuk mengingat dia. jatuh cinta kepadanya
merupakan suatu anugerah, tetapi dibalik sebuah anugerah ada sebuah ketakutan
yang membuat aku menolak untuk jatuh cinta.
Jatuh cinta itu seperti teka-teka silang
yang harus dapat dipecahkan dan dijawab untuk menyelesaikan teka-teki tersebut.
Jatuh cinta itu memang random, kita tidak bisa memaksakan kepada siapa dan
kapan cinta itu hadir, untuk sebuah senyuman dan rasa yang hadir begitu saja
seperti hembusan angin.
Mungkin kita tidak tahu kapan cinta itu
hadir, tapi kita mengetahui kapan pertama kali kita bertemu dengan orang tersebut.
Mungkin kita tidak bisa mendeskripsikan dengan kata-kata saat melihat
senyumannya yang manis dan saat dimana dia memanggil nama kita, tapi kita bisa
merasakan bahwa ada yang berbeda untuk memaknainya.
Aku tidak tahu apakah ini benar atau tidak,
tetapi semakin kuat kita menolak sebuah perasaan semakin kuat perasaan itu
hadir. Dan, aku pun bingung apa yang sedang aku tulis untuk di bagian ini.
Cinta itu memang indah ketika ia hadir
dan sakit bila cinta itu hanya berjalan di tempat tanpa kapan tahu kapan untuk
berhenti. Untuk saling mengucapkan cinta dan bertumbuh bersama satu dengan yang
lainnya.
Mungkin, iya aku memang jatuh cinta
terhadap dirinya yang memberikan warna berbeda dengan pandangan-pandangan yang
berbeda di saat aku membutuhkan ide untuk menulis. Mungkin benar, aku telah
jatuh cinta untuk kesekian kalinya dan pertama kalinya aku mencoba untuk menampik
rasa cinta yang perlahan hadir dan semakin lama memuncak ini.
Tidak perlu kata-kata yang indah untuk
dapat membuatku tersenyum, cukup untuk melihat fotonya saat sedang tersenyum
sudah membuatku terbang ke langit lapis ketujuh. Namun, semuanya terasa sia-sia
ketika cinta itu hanya berada di satu tempat, hanya berjalan di tempat dan
tidak tahu kapan untuk berhenti memendam cinta itu sendiri.
Pada suatu hari nanti, mungkin aku pun aku berkata kepada bidadari manis itu.
Berhenti yuk!
No comments:
Post a Comment