Otak gue mulai teracuni cerita dari film X-Men
terbaru yang dimana mengisahkan masa depan para mutan yang terus diburu oleh
steniel dan mencapai ke titik kepunahan dari mutan akibat kesalahan yang
dilakukan oleh Raven di masa lalu. Akhirnya Logan lah yang dikirimkan ke masa
lalu untuk mencegah Raven membunuh ilmuwan yang menciptakan robot pemburu
tersebut untuk mengubah sejarah di masa depan.
Namun sayangnya gue bukan mau cerita tentang
film X-Men, tetapi ehm –bisa dilihat lah dari judulnya sendiri gimana ya?. Film
X-Men aja boleh kembali ke masa lalu untuk memperbaiki masa depannya, masa kita
engga boleh kembali ke masa lalu? Boleh dong, boleh aja ya.hehe . dan, kembali
ke masa lalu pun bukannya engga bisa move on juga kan? Tapi sih katanya ya,
kalau masih rindu dengan masa lalu berarti kehidupan di masa sekarang mengalami
kemunduran makanya rindu masa lalu.
Masa lalu itu engga selamanya menghadirkan
kebahagiaan yang selalu ingin dikenang dan disimpan rapat-rapat dalam ingatan,
sayangnya masa lalu pun menghadirkan kesedihan yang ingin dilupakan malah
selalu hadir muncul secara perlahan dan menghadirkan rasa sakit dan benci
ketika sedih itu muncul. Bukankah rasa sedih dan bahagia itu muncul untuk
membuat kita belajar mengenai arti hidup ini? kita memerlukan keduanya dalam
dosis yang tepat.
Perlahan-lahan ingatan itu muncul, seperti
pencuri yang mengendap-endap lalu mencuri apa yang bisa ia curi. Tidak, pencuri
kali ini tidak bekerja untuk mencuri sebuah ingatan atau apapun lainnya, tetapi
pencuri itu malah bekerja untuk menghadirkan rasa bersalah yang telah lama
disimpan rapat atau malah hampir saja terlupakan pernah melakukan kesalahan
tersebut.
***
Siang yang lumayan panas dengan tingat
keterikkan matahari yang lumayan parah membuat langkah kaki untuk berangkat ke
kampus itu rasanya malas dan lebih ingin untuk berleha-leha di atas kasur
dengan melawan panas di luar dengan pendingin ruangan. Sayang seribu sayang hal
kedua adalah hanya sekedar menjadi mimpi dan tidak untuk menjadi nyata, karena
kuliah siang itu yang menjadi penghalangnya.
Selalu ada hal yang baik tercipta di saat
keadaan pun tidak baik, ada hikmah yang dapat diambil dan untuk kali ini hikmah
itu lahir saat ajakan untuk nonton film X-Men dari seorang yang bisa dikatakan
partner in crime jaman kuliah di Rawamangun sebelum pindah ke Pejaten
–sebenarnya sih Pasar Minggu tapi biar keren aja sih. Jaman dulu entah sering
atau lumayan sering nonton bareng, anaknya asyik dan saat jumpa pertama dengan
dirinya ada rasa ketertarikkan terhadap dirinya. Iya, sayangnya hanya tertartik
biasa dan tidak lebih, lebih sayangnya lagi dia sudah memiliki pasangan
sekarang. Ya udahlah ya kalau begitu.
Saat nonton film tersebut gue seperti biasa
mencoba menerka bagaimana cerita filmnya dan sambil menikmati film tersebut.
Lalu, saat cerita Logan didelegasikan untuk kembali ke masa lalu menggantikan
Charles atau Eric karena dia memiliki penyembuhan diri yang cepat. hingga akhir
ceritanya Logan berhasil mengubah sejarah masa depan yang membuat gue mengerutkan
kening ketika Scott dan Jeane muncul lagi. Kalau engga salah, dua orang
tersebut mati di X-Men : The Last Man Stand. Scott hadir lagi! Yeah! Dari jaman
X-Men pertama kali muncul gue demen sama dia! dari matanya bisa keluar
sinar-sinar gitu.
Gue kembali berpikir, enak kali ya kalau bisa
kembali ke masa lalu dan memperbaiki masa lalu tapi yang bakal engga enaknya
adalah masa depan gue akan berubah menjadi sebuah misteri lagi atau pas kembali
ke masa depan dari masa lalu yang ada gue bingung dengan keadaan sekarang. Oke,
baiklah kalau gue masih ingat tentang kejadian yang seharusnya terjadi namun
orang-orang disekitar gue akan lupa apa yang seharusnya terjadi sebelum gue
memperbaiki masa lalu tersebut.
***
Dan, kalau bisa kembali ke masa lalu lagi. Gue
mau ketemu sama satu orang yang gue pun lupa siapa namanya. kembali hanya untuk
minta maaf lagi kepadanya, kesalahan gue simpel sih sebenarnya tapi ya kurang
ajar gitu juga. Sudah lah ya, engga baik ngomongin kesalahan juga.
Kalau nanti anak gue lahir –maksudnya buku- gue
mau nulis di kata pengantarnya nama dia, tapi gue lupa. Jadi gimana dong?
Atau kalau tidak bisa kembali ke masa lalu, iya
semoga aja masih ada kesempatan untuk ketemu sama dia nanti di masa yang akan
datang atau dikehidupan yang akan datang. Kalau pun dia menemukan tulisan ini
dan masih inget gue, maap yak!
Lalu selanjutnya, yang ingin gue perbaiki adalah
semau dari rasa perasaan ini. entah mengapa sejak pertemuan pertama dengan
perempuan satu ini begitu menarik hati gue, kayak ada kupu-kupu yang lagi
terbang di perut gue dan menghasilkan getaran-getaran yang membuat gue bingung.
Lidah gue selalu kelu untuk berbicara, jari
jemari saat mengetik obrolan dengannya jadi aneh, otak gue tidak bisa dengan
cepat menghasilkan berbagai macam topik pembicaraan hingga akhirnya obrolan itu
terputus di tengah jalan. Bahkan yang nyeseknya adalah ketika ngajak ngobrol
dia malah bilang ini juga lagi ngobrol di chatting. Huft.
Tenang, gue pernah kok ngobrol sama dia. iya
setidaknya, basa-basi sebentar. Saat nikahan abang gue dan gue ketemu sama dia.
dia manis banget, beneran deh! Ngobrol sama dia? engga ah, malu.
Bahkan, karena dia gue sanggup untuk menuliskan
satu novel yang memang belum kelar-kelar ini, kalau ini tentang kehamilan
mungkin udah buncit banget dan perlu operasi untuk ngeluarin bayinya.
Dia yang sanggup untuk mengubah hidup gue,
setidaknya semangat gue. senyumannya meruntuhkan seluruh keberanian gue.
perempuan ini aneh, ketika gue jatuh cinta terhadap orang lain, hati gue
dipenuhi oleh bayangan dirinya kembali. Saat gue jauh dan tidak dekat dengan
siapa pun, sama seperti dia yang juga jauh dari gue.
Sejauh apapun gue melangkah, sejauh apapun gue
berlari. Langkah kaki gue tertuju ke arahnya dan dia seperti rumah yang selalu
gue tuju dan rindukan, meski itu hanya sesaat atau hanya dalam bayangan gue
saja.
Semuanya hadir di dalam keanehan yang tidak
pernah gue bayangkan sebelumnya. jatuh cinta itu memang sederhana dan biasa
saja, namun saat jatuh cinta bisa ngebuat kita lupa akan daratan. Kita bisa
menjadi gila karena cinta.
Cinta adalah obat yang paling mujarab untuk kita
bahagia dan sehat dengan kesederhanaannya, namun dengan cepat juga cinta bisa
membuat kita sakit oleh karena cinta. Membayangkan dia hadir dengan sayap-sayap
dengan tubuh yang berkilauan dan berbentuk seperti malaikat sama dengan
namanya.
Namun, kalau gue kembali ke masa lalu. Apakah
gue bisa memperbaiki kesalahan gue yang dulu? Saat bertemu dengan orang yang
gue jatuh cinta di waktu yang salah sehingga menjadikannya selingkuhan, atau
menghindari pertemuan dengan malaikat satu ini agar tidak memiliki rasa yang
aneh ini? atau, apakah ini yang dinamakan dengan jodoh dengan konsep jodoh
takkan pergi kemana? Dapatkah kamu menemukan jawabannya?
Langkah kakiku terhenti sejenak. Memikirkan
semua yang pernah terjadi. Memikirkan apa gunanya gue kembali ke masa lalu lagi
hanya untuk memperbaiki di masa lalu bila di masa depannya akan gue ulangi
kesalahan yang sama? Kenapa tidak membiarkan kesalahan yang lalu menjadi
pelajaran untuk tidak dilakukan lagi di masa depan?
Semua kesalahan itu pasti akan ada. Semua
kenangan di masa lalu adalah sebuah kenangan yang tidak perlu disesali untuk
lama-lama. Kita hidup di masa kini, bukan di masa lalu. Pilihan yang menentukan
masa depan adalah masa sekarang, bukan masa lalu dan masa lalu tidak lah
berkuasa atas masa depan. Itulah kata-kata yang sering gue dengar dari orang
banyak.
Mungkin, kata-kata itu benar. Kita tidak
selamanya untuk hidup dalam bayangan kesalahan masa lalu yang ada kita
persiapkan masa depan di masa sekarang dengan sebaik-baiknya.
Bila, gue bertemu dengan malaikat kecil itu
nanti. Apakah aku harus memberitahukan apa yang gue rasakan? Atau apakah
mungkin dia memiliki perasaan yang sama dengan yang gue rasakan?
Masa lalu. Terima kasih untuk semuanya.
Masa lalu, terima kasih karena gue pernah ketemu
dengan orang-orang yang hebat!
Orang yang setia meski harus terluka.
Terima kasih masa lalu.
Sekarang adalah sekarang. Sekarang bukan masa
lalu.
Demikian juga masa depan.
No comments:
Post a Comment