Mentari begitu terik bersinar.
Hingga membakar kulitmu.
Peluh sekujur tubuh membasahi bajumu.
Langkah kakimu tak berhenti untuk berjalan.
Apakah kamu tidak lelah atau berpikir untuk istirahat?
Kamu terus berpindah dari satu tempat ke tempat yang
lainnya.
Hingga aku berpikir, kau gila!
Hidup hanya sekali dan kau terus menerus untuk bekerja.
Alasanmu terlalu sederhana dan klasik.
Deadline!
Aku ingin membantumu, menolongmu.
Tapi ku tak dapat.
Selalu saja kau dapat berikan alasan untuk menolak.
Kini, aku hanya menolongmu melalui doa dalam sepi.
Mungkin, para malaikat lelah mencatat namamu dalam
doaku.
Tapi, aku takkan lelah untuk mendoakanmu. Selalu.
Matahari dapat saja membakar kulit.
Tetapi, dia tidak dapat menghancurkan semangatmu.
Matahari dapat saja membuat kepalamu pening.
Tetapi, dia tidak dapat membuatmu berhenti.
Kamu pun tahu, perjuanganmu takkan pernah sia-sia.
Lelahmu, keringatmu, perjuanganmu.
Akan berakhir dengan sebuah senyuman diakhirnya.
Berdiri tersenyum bersama dengan keluargamu didepan.
Hingga akhirnya, diakhir namamu akan bertambah sebuah
gelar!
Kau adalah bidadari yang tidak mengenal kata lelah.
Kau adalah bidadari yang tangguh.
Kau adalah bidadari.
Teruslah bersamangat dan tersenyum, bidadari!
Siang
takkan menghalangimu untuk meraih mimpimu.